KataKata Cinta 4 Bait Kata Kata Indah Islamic Quotes Kutipan Alkitab . Kumpulan contoh puisi tentang lingkungan sekolah 3 4 bait singkat dan panjang. Puisi tentang sekolahku 4 bait. Rumah hijau dan asri lingkungan sejuk dan bersih itu yang diinginkan hati. Dalam mempelajari puisi anak kita terlebih dahulu memahami cerita anak karena didalam Contoh puisi bebas ini terdiri 4 bait. Jadi tiap-tiap puisi terdiri dari 4 bait. Adapun tema-temanya bisa dibaca di bawah ini Tak Ada Keindahan Seindah Dirimu Ketika angin berhembus, Dan sungai mengalir dari kaki bukit, Aku melihat keindahan tiada terkira, Bagai dibelai-belai kebahagiaan. Namun... Semua keindahan ini Tak ada apa-apanya Jika dibandingkan kasihmu, Ibu. Karena setiap belaianmu, Setiap pengorbanan dan ketulusan, Lebih indah dari gemericik air, Lebih halus dari hembusan angin. Maka di sini, Aku mulai mengerti Bahwa keindahan itu bukan di luar, Namun ada di dalam hati, seperti dirimu. Bagaimana Aku Kuatkan Hati Baiklah, Aku akan menahan air mataku, Seperti yang kau pinta padaku, Meskipun berat jiwaku oleh duka lara Akupun, Menguatkan dada Agar tak bergemuruh seluruh rasa, Yang hampir membuncah, Karena suka cita. Tetapi, Bagaimana aku menahankan Air mata ini saat rindu mengambang Di antara diriku dan kenangan. Ibunda, Menetes air mataku, Tak kuat rasa hatiku, Jika harus mengenangkan Setiap kebaikan darimu. Senja Merah Merona Setiap kali senja, Dan aku duduk sembari Menikmati angin bersemilir, Maka di saat itu pula, Ada geranjas bahagia Saat kukenang lekat-lekat Wajah Ibunda. Bahagia diri karena dianugerahi, Seorang Ibu yang sangat baik hati, Yang jiwanya sangat penyayang, dan hidupnya penuh pengorbanan. Izinkan diri ini Memberi kebahagiaan, Walau mungkin hanya setetes Di antara lautan bahagiamu. 2. Puisi 4 Bait Tentang Alam Bahagia Di Alam Raya Setiap kali menatap langit-Mu, Yang membentang indah membiru, Disertai sapuan awan gemawan, Lapang pulalah rasa dadaku. Tiba-tiba berlaksa bahagia Memenuhi telaga dalam hatiku, Karena aku tahu Tuhanku Maha Indah. Hari ini, Aku merindukan pertemuan dengan-Mu, Dan esok aku mengharapkan perjumpaan. Aku tahu, dunia ini begitu indah Tapi keindahan abadi hanya di surga. Maka ke sanalah jiwaku menuju Melepaskan diri dari hiruk pikuk dunia. Berjiwa Bagaikan Alam Aku ingin setenang gunung, Selapang langit, Setekun sungai, Seteduh pepohanan. Karena jiwaku menyukai mereka, Begitu pula jiwa-jiwa lainnya. Karena mereka Memberikan ketenangan, Menghadirkan kelapangan, Keteduhan dan pengajaran. Biarlah kunikmati hari ini Berada di tengah-tengah Bentangan alam. Saat Sedih, Di Sini Tempatku Jika kepedihan hidup Menghampiri diri, Melukai hati, Di sini aku sendiri. Melepaskan pandanganku Pada keluasan alam-Mu. Melepaskan duka laraku, Di antara deburan ombak-Mu. Alam ini adalah ayat-ayat; Tanda-tanda betapa Maha Kuasanya Engkau. Maka kecemasan menghilang, Karena kutahu siapa Tuhan-ku. Tuhan pemilik alam raya, Pemilik dunia dan alam baka, Pencipta diriku dan seluruhnya, Kepada-Mulah kembali segala. 3. Puisi 4 Bait Tentang Cinta, Kalau Dibaca Lucu Sekali Sajak Cintaku Galau Kalau hati sedang galau, Pikiran ini selalu kacau, Siang malam selalu resah, Hidup terasa dirundung masalah. Karena cinta semuanya berubah, Memikirkan dia hingga lelah, Membalas cintaku dia tak pernah, Bagaimana hati tidak gelisah. Ingin rasanya cintaku diterima, Tentu dalam hati akan bahagia, Merangkai bahtera rumah tangga, Setia selamanya hingga tua. Namun itu semua hanya impian, bahagia hanya sebatas angan, dia kini sudah menerima pinangan, besok tentu aku menerima undagan. Anaknya Cantik, Bapaknya Galak Cerita cintaku sangat merana, Jatuh cinta pada si cantik jelita, Matanya bening sangat menggoda, Kulit halus laksana sutra. Kalau tersenyum manis sekali, Lebih manis dari madu hutan asli, Kalau cemberut lucu sekali, Tetap cantik bagaikan bidadari. Sayang sayang bapaknya galak, Mudah marah dan menyalak, Aku datang malah dibentak, Untung saja tidak dijitak. Hati ini jadi gemetar, Mau berkata jadi gentar, Lebih baik aku pulang, Daripada nyawa melayang. 4. Puisi 4 Bait 4 Baris Ingat-Ingat Umur Hidup di dunia sementara, Tak selamanya usia muda, Akan datang waktu senja, Kulit keriput karena tua. Akan tumbuh uban di kepala, itulah awal dari pertanda, bahwa engkau mulai renta, umurmu di dunia tak akan lama. Matapun jadi lamur, Otot-otot pun jadi kendur, Sebentar lagi habis umur, Lalu masuk ke liang kubur. Cepat-cepatlah bertaubat, Sebelum ajal makin mendekat, Jangan lupakan amal sholat, Agar bahagia di dunia akhirat. 5. Puisi Bebas 3 Bait Dimana hendak mencari bahagia Di pantai, gunung, ataukah harta, Ternyata bukan di luar sana, Bahagia ada dalam jiwa. Bahagia adalah dalam sholat, ada pada saat sedekah, ada dalam setiap kebaikan, ada pada setiap kebaikan. Jangan pernah cari bahagia, Dengan menumpuk-numpuk harta, Carilah bahagia, Dengan menumpuk amal kebaikan. 6. Puisi 4 Bait Tentang Sekolah Di sini aku mencari ilmu, Kucari dari para guru, Di sini pula aku banyak bertemu, Dengan sahabat dan kawan-kawan. Sekolah ini akan membuat rindu, Banyak kenangan begitu syahdu, Kalau ingat tentu pilu, Banyak cerita yang tak kulewatkan. Semua guru membimbingku, Banyak teman suka menghiburku, Di sekolah tak pernah jemu, Itulah cerita yang tak mungkin kulupakan. 7. Puisi 4 Bait Tentang Kepahlawanan Engkau berperang dengan gagah, Menghalau perusak dan penjajah, Walau nyawa sebagai taruhan, Semua itu tak kau pedulikan. Asalkan bebas dan merdeka, Anak negeri tidak terjajah, Rela kau berikan nyawa, Bagai negeri yang tercinta. Cita-citamu akan kulanjutkan, Membangun negeri aman makmur, Rakyatnya bahagia sejahtera, Tidak kekurangan apapun jua. Semangatmu akan kuwarisi, Tekun belajar membangun negeri, Menjadi negara terdepan, Maju berkembang di segala bidang. 8. Puisi 4 Bait Tentang Sahabat Sahabat, Engkau adalah Pohon teduhku, Sungai gemericikku. Engkau adalah Cahaya surya hangatku, Senja paling indahku, malam-malam berbintangku. Engkau adalah Tokoh utama dalam ceritaku, Teman setia dalam duka citaku, Penyempurna saat-saat bahagiaku. Terimakasih Untuk semua yang kau berikan, Dari tawa, hingga kesetiaan, Kan kuingat di sepanjang kenangan. 9. Puisi 4 Bait Tentang Alam Pantai Semilir angin Berhembus menerpa wajahku, Membawa aroma tak terlupakan, Saat kududuk di tepi pantai. Deburan ombak, Bergemuruh suaranya di telinga, Memberikan hati sebuah ketenangan, Sambil menerawang segala kenanga. Kulepaskan pandangan, Laut dan langit di titik pertemuan, Alangkah luas alam ciptaan, Termenung diriku tentang Tuhan. Moga esok bila kumati, Kumati dalam penuh ampunan, Agar diri menjadi penghuni, Surga indah yang dijanjikan. 10. Puisi Tentang Alam Pedesaan Anak kecil bermain-main, Dengan lumpur di pesawahan, Tawanya lepas berderai, Mewakili hati penuh kebahagiaan. Sungguh permai alam pedesaan, Angin berhembus penuh kesejukan, Udara bersih tidak ada kotoran, Membuat hari-hari begitu nyaman. Hari ini aku datang, Ke desa ini aku pulang, Setelah lelah seharian, Hidup di kota sesak dengan keramaian. RFVk.
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/284
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/345
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/61
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/289
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/363
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/171
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/74
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/373
  • 6y3tefjjvt.pages.dev/262
  • puisi 4 bait tentang cinta