Tahukah kamu kalau kucing bisa mengalami penyakit yang mirip ambeien atau wasir? Masalah kucing ambeien ini sebenarnya berbeda dengan yang dialami manusia. Berbagai kondisi pada kucing, seperti proktitis, prolaps rektum, dan masalah kelenjar anus, dapat menghasilkan gejala yang serupa dengan kucing ambeienKarena kucing tidak dapat mengutarakan rasa sakit atau tidak nyaman, mereka umumnya menunjukkan perilaku tertentu yang mengindikasikan ada sesuatu yang salah. Nah, diperlukan pemeriksaan fisik oleh dokter hewan untuk menentukan penyebab yang beberapa kondisi yang menyebabkan timbulnya masalah mirip ambeien pada kucing ProktitisProktitis adalah kondisi rektum penghubung anus dan usus besar atau anus meradang. Hal ini dapat disebabkan alergi makanan, parasit internal, infeksi, atau penyumbatan mengalami proktitis, kucing jadi mengejan atau kesakitan saat buang air besar BAB. Ukuran feses yang keluar juga lebih kecil dari biasanya dan terdapat darah merah segar. Kamu juga bisa melihat jaringan rektum yang tampak bengkak dan berwarna merah Prolaps rektumProlaps rektum terjadi ketika beberapa atau semua jaringan rektum menonjol melalui anus kucing. Masalah ini dapat disebabkan kondisi apa pun yang menyebabkan kucing mengejan terlalu keras saat buang air besar atau buang air kecil. Sebab, mengejan dapat melemahkan jaringan yang menopang kondisi yang dapat memicunya adalah parasit usus, diare, sembelit, obstruksi usus besar atau rektum, dan melahirkan. Gejala masalah yang mirip ambeien pada kucing ini dapat berupa terlihat tidak nyaman, menjilati rektum, terus mengejan, serta rektum membengkak dan berubah warna. Pada awal terjadinya prolaps, rektum berwarna merah muda gelap, kemudian menjadi merah tua saat tidak ditangani dengan cepat, warna rektum bisa berubah menjadi hitam yang menandakan kematian Masalah kelenjar anusKantong anus atau kelenjar anus adalah dua kelenjar kecil yang terletak di dekat lubang anus kucing. Ketika kucing BAB, tekanan pada kelenjar ini dapat mengeluarkan cairan yang membantu kucing menandai wilayahnya. Namun, kelenjar anus juga bisa tersumbat dan menyebabkan cairan menumpuk yang memicu infeksi. Selain menjilati anus berlebihan, gejala infeksi atau abses kelenjar anus adalah anus kucing bengkak, adanya darah atau nanah di tinja, serta kucing ambeienBerbagai masalah yang mirip ambeien di atas dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan pada area anus mengetahuinya, berikut adalah ciri-ciri kucing ambeien umum yang dapat kamu pantat ke lantai untuk menghilangkan gatal di area anusNyeri saat buang air besarMengejan dengan kuat untuk buang air besarMenjilati anus dan pangkal ekor berlebihanRektum meradang atau bengkakDarah atau nanah keluar bersama terjadi gejala yang mirip ambeien pada kucing di atas, segera bawa mereka ke dokter hewan untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang mengobati kucing ambeienDokter hewan dapat melakukan pemeriksaan visual dan meraba bagian dubur kucing untuk mengidentifikasi masalahnya. Infeksi kelenjar anus sering kali memerlukan perawatan antibiotik untuk itu, jika kucing mengalami prolaps rektum, dokter dapat membius kucing dan mengembalikan jaringan tersebut ke tempatnya secara manual. Dalam sebagian kasus, tindakan jahitan direkomendasikan agar jaringannya tidak keluar apabila kucing mengalami proktitis, dokter hewan dapat membersihkan anus yang meradang dengan lembut dan mengoleskan salep topikal untuk menenangkan kulit sekaligus mengurangi juga dapat meresepkan obat antiradang untuk mengurangi pembengkakan di rektum atau anus kucing, serta membuatnya merasa lebih penyebabnya adalah benda asing atau tumor, dokter hewan dapat melakukan operasi untuk hewan juga dapat merekomendasikan suplemen serat atau pelunak feses sebagai cara mengatasi ambeien agar BAB jadi lebih mudah. Namun, pastikan untuk memberikannya sesuai petunjuk dari dokter hewan.
Daftar Isi Apa Itu Rabies? Gejala Rabies pada Hewan dan Manusia Gejala dan tanda rabies pada hewan Gejala dan tanda rabies pada manusia Pertolongan Pertama Gigitan Anjing Rabies Cara Mencegah Hewan Terinfeksi Rabies Denpasar - Penyakit anjing gila atau rabies kembali merebak. Setelah Bali, kasus rabies belakangan mengintai wilayah Nusa Tenggara Timur NTT. Dua kabupaten di NTT berstatus Kejadian Luar Biasa KLB data per Senin 5/6/2023, sebanyak 23 warga Kabupaten Sikka menjadi korban gigitan anjing rabies dalam rentang waktu lima bulan terakhir. Satu orang korban meninggal dunia pada 8 Mei 2023, sedangkan 22 orang lainnya masih menjalani itu, kasus gigitan anjing menelan korban 148 orang yang terjadi di 48 desa dan 16 kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan TTS. Para petugas Dinas Peternakan TTS memilih mengeliminasi anjing untuk mengambil sampel otaknya dan dikirim ke Denpasar. Lantas, apa itu penyakit rabies? Bagaimana gejala dan cara mencegahnya? Simak informasinya berikut dari laman resmi Dinas Kesehatan Provinsi Bali, rabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat pada manusia dan hewan berdarah panas yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit rabies ditularkan melalui saliva hewan yang terkena rabies yang menginfeksi luka terbuka seperti pertama kali menyerang manusia pertama kali pada 1894. Penyakit rabies ditularkan tidak hanya melalui anjing, tapi juga melalui kucing, kera, serigala, kelelawar, skunk, dan rakun. Hewan-hewan tersebut menularkan rabies melalui gigitan dan air liur yang mengandung penyakit Indonesia, anjing merupakan hewan yang paling sering menularkan rabies pada manusia dengan persentase hingga 98 persen. Sisanya ditularkan oleh hewan kucing dan rabies merupakan jenis penyakit zoonosis yang paling ditakuti nomor satu di dunia. Sebab, penyakit ini bersifat fatal hingga menimbulkan kematian bagi manusia yang Rabies pada Hewan dan ManusiaHewan dan manusia memiliki gejala masing-masing saat terinfeksi rabies. Pada hewan, gejala akan terlihat setelah 3-8 minggu terinfeksi oleh virus rabies atau bahkan lebih dan tanda rabies pada hewan1. Tampak gelisah atau ketakutan2. Bersikap lebih agresif3. Demam4. Mengeluarkan air liur berlebih5. Susah makan dan minum6. Susah berjalan7. Kejang8. Sensitif terhadap cahaya dan suaraGejala dan tanda rabies pada manusiaPada manusia, gejala umumnya akan muncul 30-90 hari setelah tergigit hewan yang terinfeksi virus rabies. Namun, beberapa kasus menunjukkan gejala muncul dalam hitungan minggu atau bahkan awal rabies pada manusia mirip dengan keluhan penyakit flu. Selain itu, gejala rabies memiliki ciri khas tertentu. Beberapa gejala rabies pada manusia adalah sebagai Demam2. Lemas3. Hilang nafsu makan4. Nyeri kepala5. Menggigil6. Sakit tenggorokan7. Mual dan muntah8. Diare9. Gangguan cemas10. Gelisah11. Insomnia12. Depresi13. Halusinasi14. Produksi air liur bertambah15. Takut pada air hidrofobia16. Takut terhadap cahaya fotofobiaPertolongan Pertama Gigitan Anjing RabiesTerdapat beberapa langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan apabila tergigit anjing Mencuci gigitan hewan dengan sabun/detergen di bawah air mengalir selama 10 - 15 menit2. Beri obat antiseptik pada luka gigitan Obat merah, alkohol 70%, dll3. Menghubungi rabies center untuk pertolongan selanjutnyaSegera melapor ke puskemas/rumah sakit terdekat apabila tergigit hewan tersangka rabies untuk mendapatkan Vaksin Ati Rabies VAR.Cara Mencegah Hewan Terinfeksi RabiesRabies pada hewan dapat dihindari dengan melakukan beberapa upaya berikut- Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan- Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar- Menghindari kontak dengan hewan liar yang menunjukkan gejala rabies- Melapor ke lembaga pengendalian hewan apabila muncul gejala rabiesArtikel ini ditulis oleh Annisa Anggraeni, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka MSIB di detikcom. Simak Video "Mengenal Gejala Rabies, Penyebab Balita di Sikka Meninggal Dunia" [GambasVideo 20detik] iws/iws
0ZNU3.